Sabtu, 27 Desember 2014

Jokowi Sang Pemenang

Panggung Politik Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden 2014 telah menujukkan kepada rakyat Indonesia bahwa Jokowi adalah sang pemenang. Sempat terjadi drama yang membuat tegang rakyat Indonesia meskipun pada akhirnya para pendukung pasangan Prabowo-Hatta tertampar dengan kemenangan itu.
Perjalanan Jokowi  menuju Istana Negara terlahir begitu cepat setelah ia berhasil menduduki Korsi 1 DKI Jakarta bersama pria yang akrab disapa Ahok. Realita ini membuat sebagian rakyat Indonesia seakan tidak percaya meskipun trik trik Jokowi untuk melanggengkan dirinya banyak di adopsi oleh para politikus.
Anda tentu sadar bahwa Istilah Blusukan santer dibicarakan saat Jokowi terpilih sebagai Gubernur Jakarta mengalahkan ripal ripalnya, anda juga tentu mengetahui betapa pentingya media untuk membius para pemilih di negeri ini,” itulah yang saya sebut  sebagai triknya Jokowi dalam meninabobokan para pemilih di Negeri ini”.
Saya ingin kembali mereview bahwa kedua Calon Pasangan Presiden sama sama dicibir dengan cibiran yang begitu pedas. Para pendukung berperang dengan argument masing masing bahkan tidak jarang kata kata yang dilontarkan sangat jauh dari akal sehat manusia.
Jokowi yang memerankan dirinya sebagai calon paling dekat dengan rakyat dinilai sebuah pencitraan dengan memerankan kedekatan kedekatan palsu, begitupula dengan prabowo yang berperan sebagai calon penuh wibawa, tegas, dan berani  dicibir bahwa ia adalah seorang pembantai yang telah menculik para mahasiswa.
Hinaan demi hinaan diterima oleh kedua pasangan calon hingga menyentuh privasi sekalipun, “jokowi dianggap sebagai capres yang tidak pantas karena memiliki fisik kurus dan mirip seorang pelawak, sebaliknya Prabowo yang memiliki fisik tegap dan kekar dicibir bahwa ia tidak memiliki kemaluan.
Yang membuat sedih masyarakat Indonesia adalah ketidak netralan media dalam memberikan pemberitaan, terlihat begitu jelas mereka menyimpan kepentingan kepentingan politik demi menghidupi perusahaan mereka sendiri. “Iya ini memang ironis”, tapi keadaan ini menuntut  menuntut kita bahwa politik itu adalah keniscayaan”.  
Tangga Jokowi

Pria Kelahiran Surakarta Jawa Tengah memulai karirnya sebagai Walikota Surakart  (Solo) pada tahun 2005 hingga 2012 yang didampingi oleh Hadi Rudiatmo pada tahun 2005 melalui Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Belum berakhir masa jabatannya, Jokowi Kembali Mencalonkan diri sebagai Orang Nomor 1 di DKI Jakarta dan akhirnya memenangkan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur mengalahkan calon Incambent  Pasangan Fauzi Bowo dan calon lainny. Setalah resmi ditetapkan sebagai pemenang, pesnoa Jokowi di media massa kian mulus membius masyaakat Indonesia. Belum habis masa jabatannya, Jokowi kembali mengincar Kursi presiden dan mendeklarasikan dirinya siap sebagai calon presiden pada tanggal 14 Maret 2014. 

Diposkan Oleh

Zaenuddin

0 komentar:

Beri tanggapan anda tentang artikel di atas

Flag Counter

Laman Facebook

Jurnalistik

Diberdayakan oleh Blogger.