Panggung Politik Pemilihan
Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden 2014 telah menujukkan kepada rakyat
Indonesia bahwa Jokowi adalah sang pemenang. Sempat terjadi drama yang membuat
tegang rakyat Indonesia meskipun pada akhirnya para pendukung pasangan Prabowo-Hatta
tertampar dengan kemenangan itu.
Perjalanan Jokowi menuju Istana Negara terlahir begitu cepat
setelah ia berhasil menduduki Korsi 1 DKI Jakarta bersama pria yang akrab disapa
Ahok. Realita ini membuat sebagian rakyat Indonesia seakan tidak percaya
meskipun trik trik Jokowi untuk melanggengkan dirinya banyak di adopsi oleh
para politikus.
Anda tentu sadar bahwa
Istilah Blusukan santer dibicarakan saat Jokowi terpilih sebagai Gubernur
Jakarta mengalahkan ripal ripalnya, anda juga tentu mengetahui betapa pentingya
media untuk membius para pemilih di negeri ini,” itulah yang saya sebut sebagai triknya Jokowi dalam meninabobokan
para pemilih di Negeri ini”.
Saya ingin kembali mereview
bahwa kedua Calon Pasangan Presiden sama sama dicibir dengan cibiran yang
begitu pedas. Para pendukung berperang dengan argument masing masing bahkan
tidak jarang kata kata yang dilontarkan sangat jauh dari akal sehat manusia.
Jokowi yang memerankan
dirinya sebagai calon paling dekat dengan rakyat dinilai sebuah pencitraan dengan
memerankan kedekatan kedekatan palsu, begitupula dengan prabowo yang berperan
sebagai calon penuh wibawa, tegas, dan berani dicibir bahwa ia adalah seorang pembantai yang
telah menculik para mahasiswa.
Hinaan demi hinaan diterima
oleh kedua pasangan calon hingga menyentuh privasi sekalipun, “jokowi dianggap
sebagai capres yang tidak pantas karena memiliki fisik kurus dan mirip seorang
pelawak, sebaliknya Prabowo yang memiliki fisik tegap dan kekar dicibir bahwa
ia tidak memiliki kemaluan.
Yang membuat sedih masyarakat
Indonesia adalah ketidak netralan media dalam memberikan pemberitaan, terlihat
begitu jelas mereka menyimpan kepentingan kepentingan politik demi menghidupi
perusahaan mereka sendiri. “Iya ini memang ironis”, tapi keadaan ini menuntut menuntut kita bahwa politik itu adalah
keniscayaan”.
Tangga
Jokowi
Pria Kelahiran Surakarta
Jawa Tengah memulai karirnya sebagai Walikota Surakart (Solo) pada tahun 2005
hingga 2012 yang didampingi oleh Hadi Rudiatmo pada tahun 2005 melalui Partai
Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Belum berakhir masa jabatannya, Jokowi Kembali Mencalonkan diri sebagai Orang
Nomor 1 di DKI Jakarta dan akhirnya memenangkan pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur mengalahkan calon Incambent Pasangan
Fauzi Bowo dan calon lainny. Setalah resmi ditetapkan sebagai pemenang, pesnoa
Jokowi di media massa kian mulus membius masyaakat Indonesia. Belum habis masa
jabatannya, Jokowi kembali mengincar Kursi presiden dan mendeklarasikan dirinya
siap sebagai calon presiden pada tanggal 14 Maret 2014.
0 komentar:
Beri tanggapan anda tentang artikel di atas